Seorang guru harus memiliki 4 Kompetensi Dasar yaitu
kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Keempat kompetensi
tersebut terintegrasi dalam kinerja guru.(LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN
NASIONAL NOMOR 16 TAHUN 2007)
1. Kompetensi Profesional
Profesi adalah suatu jabatan atau
pekerjaan yang menuntut keahlian (expertise) para anggotanya. Artinya pekerjaan
itu tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang yang tidak terlatih dan tidak
disiapkan secara khusus untuk melakukan pekerjaan itu. Profesional menunjuk
pada dua hal, yaitu (1) orang yang menyandang profesi, (2) penampilan seseorang
dalam melakukan pekerjaan sesuai dengan profesinya (seperti misalnya dokter).
Makmum (1996: 82) menyatakan bahwa teacher
performance diartikan kinerja guru atau hasil kerja atau penampilan kerja.
Secara konseptual dan umum penampilan kerja guru itu mencakup aspekaspek; (1)
kemampuan profesional, (2) kemampuan sosial, dan (3) kemampuan personal.
2. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian menurut Suparno
(2002:47) adalah mencakup kepribadian yang utuh, berbudi luhur, jujur, dewasa,
beriman, bermoral; kemampuan mengaktualisasikan diri seperti disiplin, tanggung
jawab, peka, objekti, luwes, berwawasan luas, dapat berkomunikasi dengan orang
lain; kemampuan mengembangkan profesi seperti berpikir kreatif, kritis, reflektif,
mau belajar sepanjang hayat, dapat ambil keputusan dll. (Depdiknas,2001).
3. Kompetensi Paedagogik
Selanjutnya kemampuan paedagogik menurut
Suparno (2002:52) disebut juga kemampuan dalam pembelajaran atau pendidikan
yang memuat pemahaman akan sifat, ciri anak didik dan perkembangannya, mengerti
beberapa konsep pendidikan yang berguna untuk membantu siswa, menguasai
beberapa metodologi mengajar yang sesuai dengan bahan dan perkambangan siswa,
serta menguasai sistem evaluasi yang tepat dan baik yang pada gilirannya
semakin meningkatkan kemampuan siswa.
4. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial meliputi: (1) memiliki
empati pada orang lain, (2) memiliki toleransi pada orang lain, (3) memiliki
sikap dan kepribadian yang positif serta melekat pada setiap kopetensi yang
lain, dan (4) mampu bekerja sama dengan orang lain.
Menurut Gadner (1983) dalam Sumardi
(Kompas, 18 Maret 2006) kompetensi sosial itu sebagai social intellegence atau
kecerdasan sosial. Kecerdasan sosial merupakan salah satu dari sembilan
kecerdasan (logika, bahasa, musik, raga, ruang, pribadi, alam, dan kuliner)
yang berhasil diidentifikasi oleh Gardner.
Dewasa ini mulai disadari betapa
pentingnya peran kecerdasan sosial dan kecerdasan emosi bagi seseorang dalam
usahanya meniti karier di masyarakat, lembaga, atau perusahaan. Banyak
orang sukses yang kalau kita cermati ternyata mereka memiliki kemampuan bekerja
sama, berempati, dan pengendalian diri yang menonjol.
Dari uraian dan contoh-contoh di
atas dapat kita singkatkan bahwa kompetensi sosial adalah kemampuan seseorang
berkomunikasi, bergaul, bekerja sama, dan memberi kepada orang lain. Inilah
kompetensi sosial yang harus dimiliki oleh seorang pendidik yang diamanatkan
oleh UU Guru dan Dosen, yang pada gilirannya harus dapat ditularkan kepada
anak-anak didiknya.
Untuk mengembangkan kompetensi
sosial seseorang pendidik, kita perlu tahu target atau dimensi-dimensi
kompetensi ini. Beberapa dimensi ini, misalnya, dapat kita saring dari konsep
life skills (www.lifeskills4kids.com).
Dari 35 life skills atau kecerdasan hidup itu, ada 15 yang dapat dimasukkan kedalam dimensi kompetensi sosial, yaitu: (1) kerja tim, (2) melihat peluang, (3) peran dalam kegiatan kelompok, (4) tanggung jawab sebagai warga, (5) kepemimpinan, (6) relawan sosial, (7) kedewasaan dalam bekreasi, (8) berbagi, (9) berempati, (10) kepedulian kepada sesama, (11) toleransi, (12) solusi konflik, (13) menerima perbedaan, (14) kerja sama, dan (15) komunikasi. (Sumber :ptkguru)
Dari 35 life skills atau kecerdasan hidup itu, ada 15 yang dapat dimasukkan kedalam dimensi kompetensi sosial, yaitu: (1) kerja tim, (2) melihat peluang, (3) peran dalam kegiatan kelompok, (4) tanggung jawab sebagai warga, (5) kepemimpinan, (6) relawan sosial, (7) kedewasaan dalam bekreasi, (8) berbagi, (9) berempati, (10) kepedulian kepada sesama, (11) toleransi, (12) solusi konflik, (13) menerima perbedaan, (14) kerja sama, dan (15) komunikasi. (Sumber :ptkguru)
No comments :
Post a Comment